3.

Wednesday, December 17, 2008

Filsafat Ilmu

Dalam mata kuliah Filsafat Pengetahuan (Philosophy of Knowledge) yang
didiskusikan tidak hanya tidak hanya pengetahuan sain (science), didiskusikan juga
seluruh yag disebut pengetahuan termasuk pengetahuan yang “aneh-aneh” seperti pelet,
kebal, santet, saefi dan lain-lain.Manusia ingin tahu lantas ia mencari. hasilnya ia tahu
sesuatu. sesuatu itulah yang disebut dengan pengetahuan. pengetahuan ialah semua
yang diketahui, titik.

Salah satu tujuan perkuliahan Filsafat Pengetahuan ialah agar kita mengetahui
kapling pengetahuan, kita akan dapat memperlakukan memperlakukan pengetahuan
masing-masing pengetahuan itu sesuai dengan kaplingnya. Pengetahuan sain ialah
pengetahuan yang rasional dan didukung bulti empiris. Namun, gejala yang paling
menonjol dalam pengetahuan sain adalah adanya bukti empiris itu. Pengetahuan sain itu
mempunyai paradigma dan metode tertentu. Paradigmanya disebut paradigma sain
(scientific paradigm) dan metodenya disebut metode ilmiah (metode sain, scientific
method). Formula utama dalam pengetahuan sain adalah buktikan bahwa itu rasional
dan tunjukan bukti empirisnya.
Kebenaran pengetahuan filsafat hanya dapat dipertanggungjawabkan secara
rasional. Bila rasional, benar, bila tidak salah, salah. Kebenarannya tidak pernah dapat
dibuktikan secara empiris. Bila ia rasional dan empiris, maka ia berubah menjadi
pengetahuan sain. Objek penelitiannya adalah objek-objek yang abstrak, maka
temuannya juga abstrak. Paradigmanya ialah paradigma yang rasional (rational
pardigm), metodenya metode rasional (Kerlinger menyebutnya Method of reason).
Logis dan Rasional
Kant mengatakan bahwa apa yang kita katakan rasional itu ialah suatu pemikiran
yang masuk akal tetapi menggunakan aturan hukum alam. Dengan kata lain, menurut
Kant rasional itu ialah kebenaran akal yang diukur dengan hukum alam. Kesimpulannya:
1. Sesuatu yang rasional ialah sesuatu yang mengikuti atau sesuai dengan hukum alam.
2. Yang tidak rasional ialah yang tidak sesuai dengan hukum alam
3. Kebenaran akal diukur dengan hukum alam
Jadi, di sini, akal itu sempit aja, hanya sebatas hukum alam. Itulah sebabnya
saya dapat mengatakan bahwa pemikiran yang rasional sebenarnya belum dapat disebut
pemikiran tingkat sangat tinggi. Pemikiran rasional belum mampu mengungkap sesuatu
yang tidak dapat diukur dengan hukum alam.
Kebenaran logis terbagi dua, pertama logis-rasional, seperti yang telah
diuraikan diatas tadi, kedua logis-supra-rasioanal. Logis-supra-rasional ialah pemikiran
akal yang kebenarannya hanya mengandalkan argumen, ia tidak diukur dengan hukum
alam. Bila argumennya masuk alkal maka ia benar, sekalipun melawan hukum alam.
Dengan kata lain ukuran kebenaran logis-supra-rasional ialah logika yang ada di dala
susunan argumennya. Kebenaran logis-supra-rasional itu ialah kebenaran yang masuk
akal sekalipun melawan hukum alam.
Kita dapat membuat beberapa ungkapan sebagai berikut:
1. Yang logis ialah yang masuk akal.
2. Yang logis itu mencakup yang rasional dan yang supra-rasional.
3. Yang rasiona ialah yang masuk akal dan sesuai dengan hukum alam.
4. Yang supra-rasional ialah yang masuk akal sekalipuntidak sesuai dengan hukum
alam.
5. Istilah logis boleh dipakai dalam pengertian rasional atau dalam pengertian supra-
rasional.
Pengetahuan Sain
Ontologi sain membahas hakikat dan struktur sain. Epistemologi sain
difokuskan pada cara kerja metode ilmiah. Sedangkan pembahasan aksiologi sain
diutamakan pada cara sainmenyelesaikan masalah yang dihadapi manusia.Hakikat pengetahuan sain pertama, masalah rasional. Hipotesis harua
berdasarkan rasio, dengan kata lain hipotesis harus rasional. Dalam hal hipotesis yang
saya ajukan itu rasionalnya ialah: untuk sehat diperlukan gizi, telur banyak mengandung
gizi, karena itu, logis bila semakin banyak makan telur maka semakin sehat.
Hipotesis saya itu belum diuji kebenarannya. Kebenarannya barulah dugaan.
Tetapi hipotesis yang telah mencukupin dari segi kerasionalannya. Dengan kata lain,
hipotesisnya itu rasional. Kata ”rasional” di sini menunjukan adanya hubungan
pengaruh atau hubungan sebab akibat.
Kedua masalah empiris. Cara kerja saya dalam memperoleh teori itu adalah cara
kerja metode ilmiah. Rumus baku metode ilmiah ialah: logico-hypothetico-verificatif
(buktikan bahwa itu logis, tarik hipotesis, ajukan bukti empiris).
Pada dasarnya carakerja sain adalah mencari hubungan sebab-akibat atau
mencari pengaruh sesuatu terhadap yang lain. Asumsi dasar sain adalah tidak ada
kejadian tanpa sebab. Asumsi ini oleh Fred N. Kerlinger (Foundation of behavior
research, 1973;378) dirumuskan dalam ungkapan post hoc, ergo propter hoc (ini tentu
disebabkan oleh ini). Asumsi ini benar bila sebab akibat itu memiliki hubungan rasional.
Ilmu atau sain dibagi dua, yaitu sain kealaman dan sain sosial.
1. Sain Kealaman
♦ Astronomi
♦ Fisika: mekanika, bunyi, cahaya dan optik, fisika nuklir
♦ Kimia: kimia organik, kimia teknik
♦ Ilmu bumi: paleontologi, ekologi, geofisiks, geokimia, mineralogi, geografi
♦ Ilmu hayat: biofisika, botani, zoologi
2. Sain Sosial
♦ Sosiologi: sosiologi komunikasi, sosiologi politik, sosiologi pendidikan
♦ Antropologi: antropologi budaya, antropologi ekonomi, anropologi politik
♦ Psikologi: psikologi pendidikan, psikologi anak, psikologi abnormal
♦ Ekonomi: ekonomi makro, ekonomi lingkungan, ekonomi pedesaan♦ Politik: politik dalam negeri, politik hukum, politik internasional
Epistemologi Sain
Pada bagian ini diuraikan objek pengetahuan sain, cara memperoleh
pengetahuan sain dan cara mengukur benar-tidaknya pengetahuan saui.
Objek pengetahuan sain (yaitu objek-objek yang diteltit sain\0 ialah semua objek
yang empiris. Jujun F. Suriasumantri (Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer,
1994;105) menyatakan bahwa objek kajian sain hanyalah objek yang berada pada ruang
lingkup pengalaman manusia. Yang dimaksud pengalaman disini ialah pengalaman
indera.
Objek kajiani sain haruslah objek-objek yang empiris sebab bukti-bukti yang
harus ia temukan adalah bukti-bukti yang empiris. Bukti empiris ini diperlukan
untukmenguji bukti rasional yang telah dirumuskan dalam hipotesis.
Cara Memperoleh Pengetahuan Sain
Perkembangan sain didukung oleh paham Humanisme. Humanisme ialah paham
filsafat yang mengajarkan bahwa manusia mamapu mengatur dirinya dan alam.
Humanisme telah muncul pada zaman Yunani Lama. Orang Yunani Kuno sudah
menemukan: manusia itulah yang membuat aturan itu. Humanisme mengatakan bahwa
manusia mengatur dirinya (manusia) dan alam. Jadi, manusia itulah yang harus
membuat aturan untuk memngatur manusia dan alam. Menurut mereka aturan harus
dibuat berdasarkan dan bersumber pada sesuatu yang ada pada manusia. Alat itu ialah
akal. Mengapa akal? pertama, karena akal dianggap mampu, kedua, karena akal pada
setiap orang bekerja berdasarkan aturan yang sama. Aturan itu ialah logika alami yang
ada pada akal setiap manusia. Akal itulah alat dan sumber yang paling dapat disepakati.
Maka humanisme melahirkan rasionalisme.
Rasionalisme ialah paham yang mengatakan bahwa akal itulah alat pencari dan
pengukur pengetahuan. pengetahuan dicari dengan akal, temuannya diukur engan akal
pula. Dicari dengan akal ialah dicari cengan berfikir logis. Diukur dengan akal artinya diuji apakah temuan itu logis atau tidak. Bila logis, benar, bila tidak, salah. Dengan akal
itulah aturan untuk mengatur manusia dengan alam itu dibuat. Ini juga berarti bahwa
kebenaran itu bersumber pada akal.
Apa yang diperoleh dari kenyataan itu? yang diperoleh ialah berpikiran logis
tidak menjamin diperolehnya kebenaran yang disepakati. Padahal, aturan itu seharusnya
disepakati. Kalau begitu diperlukan alat lain. Alat itu ialah empirisme.
Empirisme ialah paham filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar ialah logis
danada bukti empiris.Kekurangan empirisme ialah belum terukur. Empirisme hanya
sampai pada konseo-konseo yang umum. Empirisme hanya menemukan konsep yang
sifatnya umum. Konsep itu belum operasional, karena belum terukur. Jadi, masih
diperlukan alat lain. Alat lain itu adlh positivisme.
Positivisme adalah mengajarkan bahwa kebenaran ialah yang logis, ada bukti
empirisnya yang terukur. Metode ilmiah mengatakan, untuk memperoleh pengetahuan
yang benar lakukan langkah berikut: Logico-hypothetico-verificartif. Maksudnya, mula-
mula buktikan bahwa itu logis, kemudian ajukan hipotesis (berdasarkan logika itu),
kemudian lakukan pembuktian hipotesis tiu secara empiris. Dengan rumus metode
inilah kita membuat aturan itu. Metode riset menghasilkan model0model penelitian.
Model-model penelitianinilah yang dijadiakn instansi terakhir.
Hipotesis adalah pernyataan yang sudah benar secara logika, tetapi belum ada
bukti empirisnya. Bellum atau tidak ada bukti empirisnya bukanlah merupakan bukti
bahwa hipotesis tiu salah. Hipotesis benar, bila logis,titik. Ada atau tidak ada bukti
empirisnya itu soal lain. Dari sini tahulah kita bahwa kelogisan suatu hipotsesis juga
teori lebih penting ketimbang bukti empirisnya.
Sekurang-kurangnya ada tiga kegunaan teori sain: sebagai alat membuat
ekslanasi, sebagai alat peramal, dan sebagai alat pengontrol. Munurut T. Jacob
(Manusia, Ilmu dan teknologi, 1993;7-8) ain merupakan suatu sisten explanasi yang
paling dapat diandalkan jika dibandingkan dengan sistem lainnya dalam memahami
masa lampau, serta mengubah masa depan.
Anda akan dapat menjelaskan (mengekslanasikan) jika anda menguasai teori yang
mampu menjelaskan gejala (nakal) itu. Menuru teori sain pendidikan, anak-anak yang orang tuanya cerai (biasanya disebut broken home), pada umumnya akan berkembnag
menjadi anak nakal. Penyebabnya ialah karena anak-anak itu tidak mendapat
pendidikan yang baik dari kedua orang tuanya. Padahal pendidikan dari kedua orang tua
sangat pentingdalam pertumbuhan anak menuju dewasa.
Eksplanasi ialah merupakan bahan untuk membuat ramalan dan kontrol. Ilmuan,
selain mampu membuat ramalan berdasarkan eksplanasi gejala, juga dapat membuat
kontrol.
Perbedaan prediksi dan kontrol ialah prediksi bersifat pasif, tatkala ada kondisi tertentu,
maka kita dapat membuat prediksi, misalnya akan terjadi ini, itu, begini atau begitu.
Sedangkan kontrol bersifat aktif terhadap sesuatu keadaan, kita membuat tindkan atau
tindakantindakan agar terjadi ini, itu, begini tau begitu. Kita menghadapi dan
menyelesaikan masalah itu dengan menggunakan ilmu. Pertama ia mengidentifikasi
masalah. Identifikasi biasanya dilakukan dengan cara mengadakan penelitian. Hasil
penelitian itu ia anaisis untuk mengetahui secar persis segala sesuatu diseputar
kenakalan itu tadi. Kedua, ia mencari teori tentang sebab-sebab kenakalan remaja.
Ketiga, ia kembali membaca literatur lagi. sekarang mencari teori yang menjelaskan
cara memperbaiki.
Jangan terlalu mengandalkan sain jika ada masalah sebab belum tentu teori sain
yang ada mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi dan belum tentuteori itu efektif
dan setiap masalah belum tentu tersedia teori untuk menyelesaikannya.
Bila sain netral keuntungannya ialah perkembangan sain akan cepat terjadi .
Karena tidak ada yang menghambat atau menghalangi tatkala peneliti memilih dan
menetapkan objek yang hendak diteliti , cara meneliti dan tatkala menggunakan produk
penelitian. Orang yang menganggap sain tidak netral akan dibatasi oleh nilai dalam
memilih objek penelitian, cara meneliti dan menggunakan hasil penelitian.
Kerugiannya bila kita ambil paham sain netral ialah ia akan melawan keyakinan.
Bila paham sain netral itu telah menerapkan pahamnya pada aspek aksiologi, mereka
akan dapat menggunakan hasil penelitian mereka untuk keperluan apa pun tanpa
pertimbangan nilai. Maka yang paling bijaksana ialah kita memihak atau memilih paham bahwa sain
tidaklah netral. Sain itu bagian dari kehidupan, sementara kehidupan itu secara
keseluruhan tidaklah netral. Paham sain tidak netral adalah paham yang sesuai dengan
ajaran semua agama dan sesuai pula dengan niat ilmuwan tatkala menciptakan teori
sain.
Dari sudut pandang epistemologi, sain terbagi dua yaitu sain formal dan sain
emperikal. Sain formal berada di pikiran kita yang berupa kontemplasi dengan
menggunakan simbol-simbol, merupakan implikasi-implikasi logis yang tidak
berkesudahan. Sain emperikal merupakan wujud konkret yaitu jagad raya ini. Sain
formal dikatakan netral karena hukum-hukumnya dibuat oleh manusia. Hukum-
hukumnya dibuat oleh Tuhan. Hukum-hukumnya ada di kepala kita. Sain emperikal
tidak netral karena dibangun berdasarkan pijakan seseorang pakar yag mungkin berbeda
dengan pakar lain. Dalam perkembangannya sain normal menghadapi fenomena yang
tidak dapat diterangkan oleh teori sain yang ada, ini disebut anomali. Anomali ini
menimbulkan krisis.
Menurut cara berfikir empiririsme penginderaan adalah modal fundamental bagi
manusia untuk mengetahui jagad raya. Menurut Tarnas ada enam hal yang menarik
perhatian tentang sain modern. Pertama, postulat dasar sain modern ialah space, matter,
causality dan observation, ternyata semuanya dikatakan tidak benar. Kedua, dianutnya
pendapat kant bahwa orang yang katakan jagad raya bukanlah jagad raya yang
sebenarnya tetapi jagad raya yang sebenarnya dipikirkan manusia. Ketiga, determinisme
newton kehilangan dasar, orang pindah ke stochhastic. Keempat, partikel-pertikel sub
automatk terbuka untuk interpesi spiritual. Kelima, adanya acertainty sebagaimana
ditemukan oleh Heisenburg. Keenam, kerusakan ekologi dan atmosfir yang menyeluruh
yang disebut Tarnas planetry ecological crisis.
Ilmu adalah teori. Ada beberapa kemungkinan dalam mengembangkan teorinya.
Pertama menyusun teori baru. Kedua, menemukan teori baru untuk mengganti teori
lama. Ketiga, merevisi teori lama. Dalam hal ini peneliti tidak membatalkan teori lama
dan tidak juga mengganti dengan teori baru. Keempat, membatalkan teori lama.PENGETAHUAN FILSAFAT
Poedjawijatna (Pembimbing ke alam filsafat, 1974:11), mendefenisikan filsafat
sebagai sejenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi
segala sesuatu berdasarkan akal pikiran belaka.
Filsafat terdiri atas tiga cabang yaitu : Ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Ontologi membicarakan hakikat (segala sesuatu), in berupa pengetahuan tentang
hakikat segala sesuatu. Epistemologi, cara memperoleh pengetahuan itu. Aksiologi,
membicarakan guna pengetahuan itu. Salah satu filsafat yang masih baru ialah filsafat
perenial, adalah filsafat yang dipandang dapat menjelaskan segala kejadian yang
bersifat hakiki, menyangkut kearifan yang diperlukan dalam menjalani hidup benar,
yang menjadi hakikat seluruh agama dan tradisi benar spiritualitas manusia. Adanya
suci atau yang satu dalam seluruh manifestasinya seperti dalam agama, filsafat, seni,
dan sain. Pembicaraan mengenai objek utama filsafat perennial tentu akan sulit bila
tidak dihubungkan dengan alam ciptaan Tuhan. Filsafat perennial melihat dua
kecenderungan dalam manusia, yaitu Aku-Objek yang bersifat terbatas dan Aku-subject
yang dalam kesadarannya tentang keterbatasan ini mampu membuktikan bahwa dalam
dirinya sendiri ia bebas dari keterbatasannya. Filsafat perenial bukan berarti tidak
menghargai akal. Namun dalam menghargai akal itu yang dihargai ialah orang yang
menggunakannya bukan pada kemampuan akal itu

Filsafat perennial bukan berarti tidak menghargai akal.Nzmun dalam menghargai akal
itu yang dihargai ialah orang yang menggunakannya bukan pada kemampuan akal itu.
Etika adalah kumpulan petunjuk untuk mengefektifkan usaha transformasi diri yang
akan memungkinkan untuk mengalami dunia dengan cara baru. Isi etika adalah bentuk-
bentuk kerendahhatian, kedermawanan, ketulusan. Filsafat Pos Modern
Filsafat dibagi tiga, yaitu filsafat yunani kuno yang didominasi rasionalisme, filsafat
abad tengah yang didominasi oleh pemikiran tokoh Kristen, ketiga filsafat modern yang
didominasi oleh rasionalisme. Namun akhir-akhir ini muncul filsafat keempat yaitu
filsafat pascamodern. Filsafat pascamodern didominasi oleh rasionalisme, rasionalisme
ialah paham filsafat yang mengatakan akal itulah alat pencari dan pengukur kebenaran.
Orang posmo ingin menyelamatkan budaya barat. Orang-orang posmo berpendapat
bahwa sumber kebenaran tidak hanya rasio, ada sumber kebenaran lain selain rasio.
Epistemologi Filsafat mempelajari tiga hal yaitu objek filsafat, cara memperoleh filsafat
dan ukuran kebenaran filsafat. Tujuan berfilsafat ialah menemukan kebenaran yang
sebenarnya, yang terdalam. Isi setiap cabang filsafat ditentukan oleh objek apa yang
ditelitinya. Cara memperoleh filsafat ialah berfikir. Locke telah meneliti akal, ia
berkesimpulan bahwa yang dapat kita ketahui ialah materi karena itu materialisme harus
diterima. David hume berkesimpulan bahwa jiwa itu bukan substansi, suatu organ yang
memiliki idea-idea, jiwa sekedar suatu nama yang abstrak untuk menyebut rangkaian
idea. Untuk memperoleh pengetahuan filsafat ialah berfikir dengan akal, kerja akal ialah
berfikir secara mendalam untuk menghasilkan filsafat.
Kebenaran teori filsafat ditentukan oleh logis tidaknya teori itu. Ukuran logis
terlihat dari argument yang menghasilkan kesimpulan. Argumen menjadi kesatuan
dengan konklusi.
Aksiologi Pengetahuan Filsafat
Disini akan diuraikan dua hal, yaitu kegunaan pengetahuan filsafat dan kedua
cara filsafat menyelesaikan masalah. Untuk mengetahui kegunaan filsafat kita dapat
melihat filsafat sebagai tiga hal, yaitu filsafat sebagai kumpulan teori filsafat, filsafat
sebagai metode pemecahan masalah dan filsafat sebagai pandangan hidup.
Mempelajari filsafat sebagai kumpulan teori sangat penting karena dunia
dibentuk oleh teori-teori itu. Filsafat sebagai metode pemecahan yaitu filsafat digunakan
sebagai satu cara atau model pemecahan masalah secara mendalam dan universal, selalu mencari sebab terakhir dan dari sudut pandang seluas-luasnya. Filsafat sebagai
pandangan hidup sama dengan agama, dalam hal yang sama mempengaruhi sikap dan
tindak penganutnya.
Kegunaan filsafat sebagai akidah
Akidah seorang muslim haruslah kuat, dengan kuat akidah akan kuat pula
keislamannya secara keseluruhan. Untuk memperkuatnya diperlukan untuk
mengamalkan keseluruhan ajaran Islam secara sungguh-sungguh dan mempertajam
pengetahuan islam sendiri. Namun dapatkah filsafat memperkuat pemahaman kita
tentang Tuhan ? Kant menyatakan bahwa Tuhan tidak dapat dipahami melalui akal,
Tuhan dapat dipahami melalui suara hati yang disebut moral. Menurut kant akal teoritis
tidak melarang kita mempercayai tuhan, kesadaran moral kita memerintahkan untuk
mempercayaiNya.
Kegunaan Filsafat bagi Hukum
Hukum Islami yang dijadikan aturan beramal ada diadalam fiqih sebagai
kumpulan hukum yang dibuat berdasarkan kaidah-kaidah hukum yang digunakan untuk
menetapkan hukum tersebut. Ternyata kaidah-kaidah pembuatan hukum (ushul fiqih) itu
dibuat berdasarkan teori-teori filsafat. Jadi memang benar filsafat sebagai metodologi
berguna bagi pengembangan hukum dalam hal ini hukum Islami.
Kegunaan Filsafat bagi Bahasa
Bahasa berfungsi sebagai alat untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran.
Tatkala bahasa berfungsi sebagai alat berfikir ilmiah, muncul problem yang serius dan
ini diselesaikan antara lain dengan bantuan filsafat. Bahasa sering tidak mampu
membebaskan diri dari gangguan pemakainya, kerusakan bahasa tersebut biasanya
disebabkan oleh tidak digunakannya kaidah logika, logika itu filsafat. Kekeliruan dalam
berbahasa melahirkan kekeliruan dalam berfikir. Untuk itu filsafat sangat berperan
dalam menentukan kualitas bahasa. Tanpa peran serta filsafat (logika) kekeliruan dalam
bahasa tidak mungkin dapat diperbaiki. Cara Filsafat Menyelesaikan Masalah
Kegunaan filsafat ialah sebagai metode dalam menghadapi dan menyelesaikan
masalah bahkan sebagai metode dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah bahkan
sebagai metode dalam memandang dunia. Penyelesaian filsafat bersifat mendalam,
artinya ia ingin mencari asal masalah. Universal, artinya ia ingin masalah itu dilihat
dalam hubungan seluas-luasnya agar nantinya penyelesaian itu cepat dan berakibat
seluas mungkin.

PENGETAHUAN MISTIS
Hakikat Pengetahuan Mistis
Mistis adalah pengetahuan yang tidak rasional. Ialah pengetahuan (ajaran atau
keyakinan) tentang Tuhan yang diperoleh melalui latihan meditasi atau latihan spiritual,
bebas dari ketergantungan indera atau rasio. Pengetahuan mistis ialah pengetahuan yang
tidak dapat dipahami rasio. Dalam Islam yang termasuk pengetahuan mistis ialah
pengetahuan yang diperoleh melalui jalan tasawuf. Pengetahuan mistis ialah
pengetahuan yang supra rasional tetapi kadang-kadang mempunyai bukti empiris.
Struktur Pengetahuan Mistis
Mistis magis ialah mistis yang mengandung kekuatan tertentu dan biasanya
untuk mencapai tujuan tertentu. Mistis magis dapat dibagi dua, yaitu mistik-magis-putih
dan mistik-magis-hitam. Perbedaan mendasar ada pada segi filsafat. Magis putih selalu
dekat dan berhubungan serta bersandar pada Tuhan sehingga dukungan Illahi sangat
menentukan. Pada nabi disebut Mukzijat dan pada selain nabi disebut karomah. Magis
hitam selalu dekat, bersandar, bergantung pada kekuatan roh jahat. Jiwa-jjiwa yang
memiliki kemampuan magis ini dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : pertama,
mereka yang memiliki kemampuan atau pengaruh melalui kekuatan mental atau
himmah. Kedua, mereka yang melakukan pengaruh magisnya dengan menggunakan watak benda-benda atau elemen-elemen yang ada didalamnya, inilah yang disebut jimat.
Ketiga, mereka yang melakukan pengaruh magisnya melalui kekuatan imajinasi
sehingga menimbulkan berbagai fantasi pada orang yang dipengaruhi, seperti pesulap.
Epistemologi Pengetahuan Mistik
Pengetahuan mistik ialah pengetahuan yang diperoleh tidak melalui indera dan
bukan melalui rasio. Pengetahuan ini diperoleh melalui rasa dan hati. Yang menjadi
objek pengetahuan mistis ialah objek yang abstrak-supra-rasional, seperti alam gaib,
Tuhan, malaikat, surga, neraka, jin, dll. Pada umumnya cara memperoleh pengetahuan
mistis adalah latihan yang disebut dengan riyadhah, dari situ manusia dapat
memperoleh pencerahan, memperoleh pengetahuan.
Kebenaran pengetahuan mistis diukur dengan berbagai ukuran. Ada kalanya
ukuran kebenaran pengetahuan mistis itu kepercayaan. Jadi, sesuatu dianggap benar jika
kita mempercayainya. Ada kalanya juga kebenaran suatu teori diukur dengan bukti
empiris, yaitu ukuran kebenaran. Sulit memahami jika sesuatu teori dalam pengetahuan
mistis bila pengetahuan itu tidak punya bukti empirik, sulit diterima karena secara
rasional tida terbukti dan bukti empirik pun tidak ada.
Aksiologi Pengetahuan Mistik
Pengetahuan mistik itu amat subjektif, yang paling tau penggunaannya ialah
pemiliknya. Di kalangan sufi kegunaannya yaitu dapat menentramkan jiwa mereka,
mereka menggunakan pengetahuannya untuk kebaikan. Mistis magis hitam dikatakan
hitam karena penggunaannya untuk kejahatan.
Cara pengetahuan mistis menyelesaikan masalah tidak melalui proses inderawi
dan tidak juga melalui proses rasio. Ada dua macam mistis yaitu mistis yang biasa dan
mistis magis. Mistis magis adalah kegiatan mistik yang mengandung tujuan-tujuan
untuk memperoleh sesuatu yang diingini penggunanya. Dunia mistik magis dalam dunia
Islam yaitu ’ulum al-hikmah yang berisi antara lain rahasia-rahasia huruf al-qur’an yang
mengandung kekuatan magis, rahasia wafaq, rahasia asma ilahiyah, dsb. Pada
kenyataannya tokoh-tokoh mistik-magis itu kebanyakan sufi-sufi. Kekuatan alam akhirnya tunduk dibawah sinar Illahi dan dukunganNya melalui huruf-huruf dan nama
indahNya. Melalui kalam ilahi inilah jiwa-jiwa ilahiyah yang aktif dapat digunakan
manusia untuk tujuan yang dikehendakinya.
Pada perkembangannya dunia mistik-magis Islam terbagi dua kelompok, yaitu
mistik-magis dalam bentuk wirid-wirid dan mistik-magis dalam bentuk benda-benda
yang telah diformulasikan sedemikian rupa biasanya berupa wafaq-wafq atau isim-isim.
Cara kerja Mistik-Magis-Putih
Para ahli hikmah menyadari bahwa kekuatan Tuhan baik yang ada dalam
diriNya atau yang ada dalam firmanNya dapat digunakan oleh manusia. Ayat-ayat Al
Qur’an atau kitab langit lainnya sering digunakan sebagai perantara untuk
menghubungkan manusia dengan tuhannya, bahkan asma-asma Tuhan sering digunakan
untuk meminta sesuatu. Jika seseorang dapat atau sanggup mempraktekan wirid atau
do’a sesuai dengan rumusan maka kekuatan ilahiyah (khadam atau malaikat) akan dapat
dimanfaatkan untuk mencapai tujuan yang kehendaki terlebih jika diikuti oleh jiwa yang
bersih. Cara kedua ialah dengan cara memindahkan jiwa-jiwa ilahiyah atau khadam
yang adad dalam huruf-huruf al Qur’an atau didalam asma-asma Allah, cara ini disebut
wafaq atau isim dimana ditulis dengan menggunakan tinta tertentu dan pada kondisi
tertentu. Pada dasarnya mereka menggunakan supra natural yang ada pada khadam
dalam wirid atau doa, wafaq atau isim untuk tujuan tertentu.
Cara kerja Mistik-Magis-Hitam
Mereka membuat simbol-simbol atau nama atau atribut-atribut, lalu ia bacakan
mantra. Selama mengulak kata-kata buruk itu, ia mengumpulkan ludahnya untuk
disemburkan pada gambar itu. Lalu ia ikatkan buhul pada simbol menurut sasaran yang
telah disiapkan tadi. Ia menganggap ikatan buhul itu memiliki kekuatan dan efektif
dalam praktik sihir. Ia meminta jin-jin kafir untuk berpartisipasi, ia memunculkan lebih
banyak roh jahat sehingga segala sesuatu yang dituju benar-benar terjadi. MUKASYAFAH
Ontologi
Mukasyafah adalah salah satu contoh pengetahuan mistik, ini termasuk mistik
putih. Berbeda dengan filsafat dan sain, pengetahuan mukasyafah diawali oleh asumsi
dan kesadaran tentang adanya kesatuan esensial secara asasi antara subjek-objek, yaitu
manusia-Tuhan. Mukasyafah adalah upaya menyingkapkan hijab-hijab yang menutupi
diri. Secara esensial penyingkapannya adalah penghancuran tirai yang menutup objek
dengan jalan rohani. Orang-orang yang telah sengaja menutup hatinya dari gairah
pencarian akan tertutup dan sulit dibuka sedangkan bagi orang-orang yang terus
menerus berusaha mencari dan membuka hijab itu maka akan terbuka. Pengetahuan
mukasyafah diperoleh bukan dari rasio tapi melalui pengalamn langsung. Tuhan sebagai
objek pengetahuan secara aktif menyatakan dirinya. Wujud keaktifan Tuhan sebagai
objek ialah dalam bentuk pewahyuan dan dalam rahasia alam ciptaanNya. Pengetahuan
tentang Tuhan masih berupa pengetahuan tingkat filsafat.
Sistem pengetahuan mukasyafah berpijak pada keyakinan bahwa Tuhan
memancarkan pengetahuannya yang tidak dapat diketahui oleh indera ataupun rasio.
Indera dan rasio dinonaktifkan sementara dan membiarkan potensi spiritual menerima
dan menapung pengetahuan tersebut.
Dalam Al Qur’an disebut empat istilah yang berkenaan dengan batun manusia
yaitu nafs, roh, qalb dan ’aql. Makna dasar qalbialah membalik, kembali, pergi maju
mundur, berubah naik turun, mengalami perubahan. Hati merupakan tempat manusia
bertemu Tuhan. Hatu merupakan kunci kemunafikan, hati digambarkan memiliki mata
dan telinga karena itu merupakan pusat pandangan, pemahaman dan ingatan atau dzikir.
Iman dan penyelewengan tumbuh dalam hati. Pada dasranya hati bersifat netral, ia
diciptakan mempunyai kecenderungan lurus atau bengkok. Hati diperintahkan oleh
Tuhan untuk cenderung pada sifat baik seperti pada petunjuk, iman, cahaya dan cinta.
Hati terperangkap dalam dua sisi, berada diantara jiwa dan roh yang menguasai
kejahatan yang disitu ada kegelapan dan cahaya bersaing. Jika hati hidup dalam situasi
kacau dan rasio ditaklukan ia akan menjadi gelap, namun jika keseimbangan yang benar ditegakan maka akan mampu meraih sifat-sifat Tuhan. Jiwa menarik individu menjauhi
cahaya dan akal, roh menarik individu mendekati Tuhan. Tapi jika jiwa menyerah pada
roh akan timbul keseimbangan. Kemampuan hati untuk terus-menerus menghadapkan
ke arah roh inilah yang menjadi inti penyingkapan hijab, untuk itu diperlukan riyadhah
yaitu latihan untuk menetapkan hati agar tetap menghadap roh.
Metodologi Penyingkapan Tabir
Melalui dua tahapan, yaitu iradah (kehendak) dan riyadhah (latihan). Iradah
yaitu muncul hasrat untuk berpegang teguh pada jalan yang membimbing menuju
Tuhan. Riyadhah mempunyai tiga tujuan yaitu menyingkirkan segala sesuatu selain
Allah yag menghalangi perjalanan spiritual, menundukan jiwa yang cenderung
menyuruh berbuat jahat ke jiwa yang tenang, melembutkan jiwa batiniah. Penyatuan
iradah dan riyadhah akan menyebabkan diri sanggup melihat kilasan-kilasan cahaya
illahi dan merasakan pantulan keagungan Tuhan. Penyingkapan tahap pertama ialah
penyingkapan yang didapat dalam perjalanan dari makhluk menuju khalik. Proses itu
akan dilanjutkan pada perjalanan tahap kedua yaitu bersama Tuhan dalam Tuhan,
perjalanan tahap ketiga yaitu dari Tuhan menuju makhluk, dan perjalanan keempat yaitu
dari mahluk Tuhan bersama Tuhan.
Pengetahuan inilah yang disebut pengetahuan mukasyafah, yaitu pengetahuan
yang diperoleh dari kebersatuan pengetahuan objek-subjek karena hijab telah
tersingkap.
ILMU LADUNI
Tiga alat untuk berkomunikasi secara rohaniah dalam tasawuf, yaitu kalbu untuk
mengetahui sifat-sifat Tuhan, roh untuk mencintai Tuhan dan sirr untuk musyahadah
yakni menyaksikan keindahan, kebesran dan kemuliaan Tuhan secara yakin. Kesatuan
ketiga unsur itu disebut hati. Jika hati dikosongkan dari segala yang buruk dan diisi
dengan dzikrullah maka hati akan mencapai pengetahuan yang disebut dengan laduni.
Ilmu laduni ialah ialah ilmu batiniah yang bukan merupakan hasil pemikiran melainkan
ilmu yang diterima langsung melalui ilham, iluminasi atau inspirasi dari sisi Tuhan. Riyadhah da mujahadah akan menghasilkan musyahadah (tembus pandang) pada ke-
illahian Tuhan serta terbukanya hijab antara hamba dan Tuhannya. Pelaksanaannya
biasanya dilakukan dibawah bimbingan guru yang telah menguasai ilmu tersebut.
Kegunaan ilmu laduni ialah untuk dapat memahami ilmu dengan tepat, dapat
mengetahui tingkatan ilmu seseorang, mengetahui karakter seseorang, dapat mengambil
ilmu orang lain yang diinginkan, dapat mengobati orang terkena santet, mengetahui
jodoh seseorang dan nasibnya, mengetahui keinginan seseorang tanpa mengatakannya,
dll.
SAEFI
Dari segi terminologi saefi adalah nama ilmu yang terdiri dari rentetan bacaan
menurut bilangan dan waktu tertentu yang disandarkan pada Allah. Dari segi substansi
saefi adalah doa yang dibaca terus menerus atau berulang-ulang menurut bilangan dan
waktu tertentu. Cara memperoleh pengetahuan saefi sangat beragam, umumnya
diperoleh melalui puasa atau hanya dengan melakukan wirid saja dengan bilangan
tertentu, atau tidak memakan makanan yang bernyawa, tidak bersebadan. Umumnya
saefi diperoleh dengan banyak dzikrullah dan menjauhi maksiat. Ada beberapa macam
jenis saefi yaitu saefi dzulfaqar, saefi mughni, saefi umum, saefi antazaman.
JANGJAWOKAN
Jangjawokan adalah semacam ucapan untuk tujuanmagis tertentu. Isi kalimatnya
mirip mantra dan biasanya disusun dalam bentuk syair. Bacaannya diajarkan oleh
gurunya dari mulut ke telinga (secara lisan), syarat-syaratnya seperti puasa wedal,
puasa tiga hari berturut-turut, puasa mutih, kadang tapa, dll. Jika telah dibekali dengan
bacaan jangjawokan akan ada pantangan yang tidak boleh dilanggar. Pengetahuan ini
tidak boleh diberikan kepada siapapun kecuali bila ia telah menyatakan ingin berguru.
Jangjawokan merupakan tradisi mistis yang berlaku didaerah tertentu. Sandaran yang
dipakai bermacam-macam, kadang ke Allah kadang ke dewa atau jin. SIHIR
Sihir secara bahasa berarti al-sharfu maksudnya membelokan sesuatu dari
kenyataan yang sebenarnya kesesuatu yang bukan sebenarnya. Sihir merupakan upaya
yang dilakukan manusia sebagai suatu tipu daya yang dalam mewujudkannya meminta
bantuan sesuatu yang halus (setan) untuk membelokan sesuatu yang sebenarnya ke
sesuatu yang bukan sebenarnya. Menurut Abdul Salam Bali (1995:21) mengutip
beberapa pengertian sihir sbb : sihir adalah perbuatan yang dilakukan dengan
mendekatkan diri kepada setan, sihir mengubah sehat menjadi sakit, sihir ialah
mengeluarkan kebatilan dalam bentuk kebenaran, sihir ialah sesuatu yang lembut
pengembaliannya.
Abu Abdullah al-Razi (tafsir Ibnu Katsir, 1:147) menjelaskan bahwa sihir ada
delapan macam yaitu : sihir orang Kildan dan Kisydan yang menyembah tujuh binatang,
sihir orang-orang yang berilusi dan berjiwa kuat, sihir dengan cara meminta bantuan
roh-roh rendah (setan), sihir yang tampak pada penyusunan alat-alat tertentu
berdasarkan ukuran-ukuran tertentu, sihir dalam bentuk khayal, hipnotis, dan sulap,
sihir yang menggunakan obat-obat khusus yakni dalam berbagai makanan dan minyak,
sihir yang menggantungkan ke hati, sihir dalam bentuk menggunjing dan mendekat
dengan cara yang ringan dan lembut.
Muhammad ibn Abdul Wahab dalam kitab al-Tauhid, membagi sihir menjadi
tujuh, yaitu ’Iyafah, memasukan burung kedalam sangkar. Thiyarah, berprasangka
buruk yang timbul dari suara burung tertentu dan arah terbangnya. Al-Tharqu, dilakukan
dengan cara memukul batu-batu kecil. Al-Tanjim, dengan mengambil petunjuk dari
situasi falak sebagai pedoman atas kejadian. Membundel benang dan meniup tiap
bundel. Namimah, yaitu mengadu domba manusia. Bayan, susunan kata indah sehingga
dapat memutarbalikan yang hak dan yang batil.
Dari klasifikasinya Suroso Orakas membagi sihir menjadi dua yaitu sihir klasik
dan sihir modern. Sihir klasik dilaksanakan secara tradisional dan dilakukan oleh
pawang atau penenung. Sihir modern ialah sihir yang dilaksanakan dengan cara-cara
modern, praktis dan sederhana, biasanya dilakukan oleh ahli hipnotis dan paranormal. Sihir selalu menggunakan bantuan jin kafir, cara mendatangkannya antara lain
dengan Thariqat al-Iqsam (bersumpah atas nama jin), Thariqat al-Dzabhi (menyembelih
sembelihan), Thariqat Sufliyah (melakukan kenistaan), Thariqat Najasah (menuliskan
ayat al-Qur’an menggunakan najis), Thariqat al-Tankis (menuliskan ayat al-Qur’an
dengan susunan sungsang), Thariqat Tanjim (menujum menggunakan binatang),
Thariqat kaffi (melihat melalui telapak tangan), Thariqat al-Atsar (menggunakan benda
bekas pakai).
Mantra dan ritual sihir tidak dapt dipisahkan, ia merupakan satu kesatuan.
Samudi Abdullah dalam bukunya takhayul dan magic dalam pandangan Islam
mengemukakan bahwa sihir mengandung kemusyrikan, menggunakan uangkapan yang
tidak dimengerti, mendorong sugesti diri secara khayali, ucapannya rahasia, lafal
tersebut ada anggapan berkekuatan magis.
Ada beberapa jenis sihir dan kegunaannya, antara lain: Sihir perceraian,
digunakam untuk menceraikan suami istri atau menimbulkan permusuhan antara orang
yang bersahabat. Sihir mahabbah atau guna-guna, digunakan oleh perempuan agar
terlihat cantik. Sihir menipu penglihatan (hipnotis). sihir gila, untuk menekan sel-sel
otak yang berkaitan dengan daya pikir, saat itu muncul gejala pada sasaran seperti orang
gila. Sihir lesu, untuk mempengaruhi agar mengisolisir diri dan menutup diri. Sihir
suara panggilan, sihir penyakit digunakan untuk membuat orang sakit. Sihir pendarahan,
jin ditugasi masuk kedalam jasad untuk mengeluarkan darah. Sihir menghalangi
pernikahan.
ILMU KEBAL
Ilmu kebal dikenal sebagai ilmu tentang cara-cara menjaga diri tanpa bantuan
alat fisik agar tidak mempan senjata tajam atau benda lain yang dapat melukai. Bentuk
keselamatan tersebut dapat berupa terhindar dari perlakuan untuk melukai dan tidak
luka pada saat orang melukai. Ilmu kebal diperoleh melalui cara supra natural atau
supra rasional. Ilmu itu dapat diperoleh dengan belajar dan karena bawaan. Ada dua
bentuk latihan yaitu melalui penyucian batin dan penyucian diri melalui ibadah dan pengendalian nafsu syahwat, serta keduniaan. Atau melalui latihan konsentrasi batin dan
fisik serta penguasaan jampi atau amalan tertentu.

SANTET
Santet adalah bagian dari sihir, merupakan kekuatan supranatural yang dapat
dipaksa erpartisipasi dengan cara tertentu, dengan jalan baik ataupun dengan jalan
buruk berdasarkan kekuatan gaib. Menurut Cliford Geertz menyatakan bahwa santet
adalah sejenis praktek memasukan benda-benda asing ke perut korban melalui upacara
ritual agar korban merasa sakit tak terhingga atau mati. Kegunaan santet ada dua yaitu
menyakiti dan membunuh. Pada tujuan menyakiti dukun santet menyiapkan alat berupa
simbol persamaan. Pada tujuan membunuh biasanya penyantet memakai pakaian serba
hitam.
PELET
Pelet mengandung arti memikat, mengambil, pesona, bujukan. Secara
terminologi pelet ialah usaha sadar membujuk, menarik rasa cinta seseorang dengan
cara tertentu. Pelet dibagi dua bagian, pelet yan menggunakan huruf arab dan pelet yang
diambil dari ajaran setan. Orang yang terkena pelet dapat diketahui sikapnya yangmula-
mula diam menyendiri dan yang ia ingat hanyalah orang yang memelet. Bila diarahkan
ia membantah, kondisi tubuhnya merosot, kurang bergairah.
Ilmu pelet jenis pertama dilaksanakan pada saat tertentu, misalnya ba’da ashar,
tahajud atau shalat subuh. Dengan membaca surat al-Jinn ayat 1-5 maka datanglah jin
urusan cinta. Bisa juga menggunakan foto kedua belah pihak. Ilmu pelet kedua biasanya
dukun meminta sesuatu yan pernah dipakai korban yang masih berau keringat. Sihir y
ang paling dahsyat adalah yang dibuat dari benda najis, terutama darah haid.
Menurut Umar Hasyim pelet tidak diperbolehkan dalam Islam. Dari Abdullah
bin Mas’ud dari Nabi SAW bersabda : Sesungguhnya mantra, azimat dan tiwalah (pelet)
termasuk perbuatan syirik. TENTANG JIN
Iblis adalah keturunan jin, setiap setan adalah jin namun tidak setiap jin adalah
setan. Bahan jin dari api yang sangat panas. Populasi jin sangat banyak dari manusia.
Mereka terdiri dari ras yang berbeda, kehidupannya sama dengan manusia, makan dan
minum, menghadiri majlis-majlis yang diadakan manusia, mereka selalu bersama
manusia kecuali jika dicegah dengan membaca nama Allah. Jin ada yang mu’kmin dan
kafir, diantara mereka ada yang mempelajari wahyu kepada para nabi, memikirkannya
dan mengimaninya serta mengajak kaumnya untuk mengamalkannya, memberikan
berita gembira kepada yang taat dan menyampaikan ancaman kepada yang berbuat
maksiat. Salah satu jenis jin yaitu jin qarin, mereka ditugasi mendampingi seeorang
dimanapun dan kapapun orang itu berada. Jin qarin membantu dukun untuk mengetahui
tentang pasiennya. Bahwa setiap manusia yang lahir pasti didampingi qarin, qarin
tersebut mengetahui seluruh masalah dan rahasia orang yang didampinginya. Saat orang
itu meninggal qarin terus mengembara, sehingga jika ada acara pemanggilan roh, jin
qarin akan datang mengatasnamakan orang yang meninggal itu.
Mumamad isa daud ( 1996:39 – 51 ) menjelaskan bahwa jin dapat dilihat dalam
tiga kondisi yaitu ketika jin menampakan dirinya, melihat jin lewat jin atau minum air
sirih, melihat jin karena kamauan jin disertai adanya kondisi yang memungkinkaan hal
itu. Memiliki pengetahuan tentang jindapat menambah keimanan, mengharuskan
manusia waspada terhadap kejahatan atau gangguan jin jahat yang selalu menggoda
agar manusia ingkar terhadapnya.
NYAMBAT
Nyambat ialah memanggil atau menghadirkan roh melalui suatu ritual dengan
mengucapkan bacaan tertentu. Beberapa jenis nyambat antara lain : Asrar, yaitu
memanggil yang gaib untuk mengetahui sesuatu yang tidak terlihat mata tidak terdengar
telinga. Abdul Jabbar yaiut nyambat untuk menghadirkan kekuatan dan kesaktian abdul
jabbar. Pajajaran, adalah nyambat untuk menghadirkan khadam berupa siluman yang
menjelma menjadi harimau. Kuda lumping, nyambat untuk menghadirkan mahluk gaib.
Kasurupan, memanggil jin untuk dimintai bantuannya mengeluarkan jin pengganggu yang mengganggu seseorang yang kesurupan. Tenaga gaib, adalah tenaga yang diisikan
guru atau didapat karena wirid atau puasa. Pendukunan. Ramal, tiga jenis ramal yaitu
ramal mekanis yang menggunakan manipulasi objek material dan operasinya secara
kebetulan saja. Kedua ramalan lewat nujum. Ketiga ramalan yang menggunakan
kekuatan supra natural.
Kegunaan nyambat ialah mendatangkan kekuatan gaib melalui khadam,
mengetahui rahasia batin melalui khadam, melakukan gerakan dengan kekuatan gaib
dan alam bawah sadar, menghadirkan kesaktian seseorang, dll.
ILMU KANURAGAN
Ialah ilmu bela diri dapat berbentuk kekuatan yang datang dari dalam dan dapat
juga datang dari luar, keduanya merupakan latihan fisik dan riyadhah. Secara umum
ilmu kanuragan dapat digunakan untuk melumpuhkan ilmu hitam, untuk menyedot dan
membalikan ilmu lawan, untuk menotok lawan dari jarak jauh, memukul lawan dari
jarak jauh, dsb.

Baca selengkapnya......

Tuesday, December 16, 2008

Apa Itu Filsafat...???

Memberikan rumusan yang pasti tentang apa yang termuat dalam kata “filsafat” adalah suatu pekerjaan yang terlalu berani dan sombong! Saya ingin mulai dari sini. Memang, para peminat filsafat, kita sulit mendefinisikan kata yang satu ini. Bahkan para filsuf (ahli filsafat) pun mengakuinya. Apa yang membuatnya demikian adalah oleh karena terdapatnya beragam-ragam paham, metode dan tujuan, yang dianut, ditempuh dan dituju oleh masing-masing filsuf.

Namun, sebuah pengertian awal mesti diberikan; maksudnya sebagai kompas agar kita tidak tersesat arah di dalam perjalanan memahami filsafat. Mengingat maksud ini, maka pengertian tersebut haruslah bersifat dapat dipahami sebanyak-banyak orang, sehingga dapat dijadikan tempat berpijak bersama.Baiklah kita menilik dahulu kata “filsafat” ini dari akar katanya, dari mana kata ini datang. Kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani, philosophia: philein artinya cinta, mencintai, philos pecinta, sophia kebijaksanaan atau hikmat. Jadi filsafat artinya “cinta akan kebijaksanaan”. Cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh akan kebenaran sejati. Demikian arti filsafat pada mulanya.Dari arti di atas, kita kemudian dapat mengerti filsafat secara umum. Filsafat adalah suatu ilmu, meskipun bukan ilmu vak biasa, yang berusaha menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Bolehlah filsafat disebut sebagai: suatu usaha untuk berpikir yang radikal dan menyeluruh, suatu cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya. Hal yang membawa usahanya itu kepada suatu kesimpulan universal dari kenyataan partikular atau khusus, dari hal yang tersederhana sampai yang terkompleks. Filsafat, “Ilmu tentang hakikat”. Di sinilah kita memahami perbedaan mendasar antara “filsafat” dan “ilmu (spesial)” atau “sains”. Ilmu membatasi wilayahnya sejauh alam yang dapat dialami, dapat diindera, atau alam empiris. Ilmu menghadapi soalnya dengan pertanyaan “bagaimana” dan “apa sebabnya”. Filsafat mencakup pertanyaan-pertanyaan mengenai makna, kebenaran, dan hubungan logis di antara ide-ide dasar (keyakinan, asumsi dan konsep) yang tidak dapat dipecahkan dengan ilmu empiris. Philosophy: Inquiry into the nature of things based on logical reasoning rather than empirical methods (The Grolier Int. Dict.). Filsafat meninjau dengan pertanyaan “apa itu”, “dari mana” dan “ke mana”. Di sini orang tidak mencari pengetahuan sebab dan akibat dari suatu masalah, seperti yang diselidiki ilmu, melainkan orang mencari tahu tentang apa yang sebenarnya pada barang atau masalah itu, dari mana terjadinya dan ke mana tujuannya. Maka, jika para filsuf ditanyai, “Mengapa A percaya akan Allah”, mereka tidak akan menjawab, “Karena A telah dikondisikan oleh pendidikan di sekolahnya untuk percaya kepada Allah,” atau “Karena A kebetulan sedang gelisah, dan ide tentang suatu figur bapak membuatnya tenteram.” Dalam hal ini, para filsuf tidak berurusan dengan sebab-sebab, melainkan dengan dasar-dasar yang mendukung atau menyangkal pendapat tentang keberadaan Allah. Tugas filsafat menurut Sokrates (470-399 S.M.) bukan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam kehidupan, melainkan mempersoalkan jawaban yang diberikan.

Baca selengkapnya......

Sejarah Filsafat Kuno

1. Filsafat Yunani
Para sarjana filsafat mengatakan bahwa mempelajari filsafat Yunani berarti menyaksikan kelahiran filsafat. Karena itu tidak ada pengantar filsafat yang lebih ideal dari pada study perkembangan pemikiran filsafat di negeri Yunani. Alfred Whitehead mengatakan tentang Plato: "All Western phylosophy is but a series of footnotes to Plato". Pada Plato dan filsafat Yunani umumnya dijumpai problem filsafat yang masih dipersoalkan sampai hari ini. Tema-tema filsafat Yunani seperti ada, menjadi, substansi, ruang, waktu, kebenaran, jiwa, pengenalan, Allah dan dunia merupakan tema-tema bagi filsafat seluruhnya.Filsuf- Filsuf Pertama Ada tiga filsuf dari kota Miletos yaitu Thales, Anaximandros dan Anaximenes.

Ketiganya secara khusus menaruh perhatian pada alam dan kejadian-kejadian alamiah, terutama tertarik pada adanya perubahan yang terus menerus di alam. Mereka mencari suatu asas atau prinsip yang tetap tinggal sama di belakang perubahan-perubahan yang tak henti-hentinya itu. Thales mengatakan bahwa prinsip itu adalah air, Anaximandros berpendapat to apeiron atau yang tak terbatas sedangkan Anaximenes menunjuk udara. Thales juga berpendapat bahwa bumi terletak di atas air. Tentang bumi, Anaximandros mengatakan bahwa bumi persis berada di pusat jagat raya dengan jarak yang sama terhadap semua badan yang lain. Sedangkan mengenai kehidupan bahwa semua makhluk hidup berasal dari air dan bentuk hidup yang pertama adalah ikan. dan manusia pertama tumbuh dalam perut ikan. Sementara Anaximenes dapat dikatakan sebagai pemikir pertama yang mengemukakan persamaan antara tubuh manusia dan jagat raya. Udara di alam semesta ibarat jiwa yang dipupuk dengan pernapasan di dalam tubuh manusia.n Filosof berikutnya yang perlu diperkenalkan adalah Pythagoras. Ajaran-ajarannya yang pokok adalah pertama dikatakan bahwa jiwa tidak dapat mati. Sesudah kematian manusia, jiwa pindah ke dalam hewan, dan setelah hewan itu mati jiwa itu pindah lagi dan seterusnya. Tetapi dengan mensucikan dirinya, jiwa dapat selamat dari reinkarnasi itu. Kedua dari penemuannya terhadap interval-interval utama dari tangga nada yang diekspresikan dengan perbandingan dengan bilangan-bilangan, Pythagoras menyatakan bahwa suatu gejala fisis dikusai oleh hukum matematis. Bahkan katanya segala-galanya adalah bilangan. Ketiga mengenai kosmos, Pythagoras menyatakan untuk pertama kalinya, bahwa jagat raya bukanlah bumi melainkan Hestia (Apisebagaimana perapian merupakan pusat dari sebuah rumah. Pada jaman Pythagoras ada Herakleitos Di kota Ephesos dan menyatakan bahwa api sebagai dasar segala sesuatu. Api adalah lambang perubahan, karena api menyebabkan kayu atau bahan apa saja berubah menjadi abu sementara apinya sendiri tetap menjadi api. Herakleitos juga berpandangan bahwa di dalam dunia alamiah tidak sesuatupun yang tetap. Segala sesuatu yang ada sedang menjadi. Pernyataannya yang masyhur "Pantarhei kai uden menei" yang artinya semuanya mengalir dan tidak ada sesuatupun yang tinggal tetap. Filosof pertama yang disebut sebagai peletak dasar metafisika adalah Parmenides. Parmenides berpendapat bahwa yang ada ada, yang tidak ada tidak ada. Konsekuensi dari pernyataan ini adalah yang ada 1) satu dan tidak terbagi, 2) kekal, tidak mungkin ada perubahan, 3) sempurna, tidak bisa ditambah atau diambil darinya, 4) mengisi segala tempat, akibatnya tidak mungkin ada gerak sebagaimana klaim Herakleitos. Para filsuf tersebut dikenal sebagai filsuf monisme yaitu pendirian bahwa realitas seluruhnya bersifat satu karena terdiri dari satu unsur saja. Para Filsuf berikut ini dikenal sebagai filsuf pluralis, karena pandangannya yang menyatakan bahwa realitas terdiri dari banyak unsur. Empedokles menyatakan bahwa realitas terdiri dari empat rizomata (akar) yaitu api, udara, tanah dan air. Perubahan-perubahan yang terjadi di alam dikendalikan oleh dua prinsip yaitu cinta (Philotes) dan benci (Neikos). Empedokles juga menerangkan bahwa pengenalan (manusia) berdasarkan prinsip yang sama mengenal yang sama. Pruralis yang berikutnya adalah Anaxagoras, yang mengatakan bahwa realitas adalah terdiri dari sejumlah tak terhingga spermata (benih). Berbeda dari Empedokles yang mengatakan bahwa setiap unsur hanya memiliki kualitasnya sendiri seperti api adalah panas dan air adalah basah, Anaxagoras mengatakan bahwa segalanya terdapat dalam segalanya. Karena itu rambut dan kuku bisa tumbuh dari daging. Perubahan yang membuat benih-benih menjadi kosmos hanya berupa satu prinsip yaitu Nus yang berarti roh atau rasio. Nus tidak tercampur dalam benih-benih dan Nus mengenal serta mengusai segala sesuatu. Karena itu, Anaxagoras dikatakan sebagai filsuf pertama yang membedakan antara "yang ruhani" dan "yang jasmani". Pluralis Leukippos dan Demokritos juga disebut sebagai filsuf atomis. Atomisme mengatakan bahwa realitas terdiri dari banyak unsur yang tak dapat dibagi-bagi lagi, karenanya unsur-unsur terakhir ini disebut atomos. Lebih lanjut dikatakan bahwa atom-atom dibedakan melalui tiga cara: (seperti A dan N), urutannya (seperti AN dan NA) dan posisinya

(seperti N dan Z). Jumlah atom tidak berhingga dan tidak mempunyai kualitas, sebagaimana pandangan Parmenides atom-atom tidak dijadikan dan kekal. Tetapi Leukippos dan Demokritos menerima ruang kosong sehingga memungkinkan adanya gerak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa realitas seluruhnya terdiri dari dua hal: yang penuh yaitu atom-atom dan yang kosong.
Plato.

Hampir semua karya Plato ditulis dalam bentuk dialog dan Socrates diberi peran yang dominan dalam dialog tersebut. Sekurang-kurangnya ada dua alasan mengapa Plato memilih yang begitu. Pertama, sifat karyanya Socratik --Socrates berperan sentral-- dan diketahui bahwa Socrates tidak mengajar tetapi mengadakan tanya jawab dengan teman-temannya di Athena. Dengan demikian, karya plato dapat dipandang sebagai monumen bagi

sang guru yang dikaguminya. Kedua, berkaitan dengan anggapan plato mengenai filsafat. Menurutya, filsafat pada intinya tidak lain daripada dialog, dan filsafat seolah-olah drama yang hidup, yang tidak pernah selasai tetapi harus dimulai kembali. Ada tiga ajaran pokok dari Plato yaitu tentang idea, jiwa dan proses mengenal. Menurut Plato realitas terbagi menjadi dua yaitu inderawi yang selalu berubah dan dunia idea yang tidak pernah berubah. Idea merupakan sesuatu yang obyektif, tidak diciptakan oleh pikiran dan justru sebaliknya pikiran tergantung pada idea-idea tersebut. Idea-idea berhubungan dengan dunia melalui tiga cara; Idea hadir di dalam benda, idea-I eaberpartisipasi dalam kongkret, dan idea merupakan model atau contoh (paradigma) bagi benda konkret. Pembagian dunia ini pada gilirannya juga memberikam dua pengenalan. Pertama pengenalan tentang idea; inilah pengenalan yang sebenarnya. Pengenalan yang dapat dicapai oleh rasio ini disebut episteme (pengetahuan) dan bersifat, teguh, jelas, dan tidak berubah. Dengan demikian Plato menolak relatifisme kaum sofis. Kedua, pengenalan tentang benda-benda disebut doxa (pendapat), dan bersifat tidak tetap dan tidak pasti; pengenalan ini dapat dicapai dengan panca indera. Dengan dua dunianya ini juga Plato bisa mendamaikan persoalan besar filsafat pra-socratik yaitu pandangan panta rhei-nya Herakleitos dan pandangan yang ada-ada-nya Parmenides. Keduanya benar, dunia inderawi memang selalu berubah sedangkan dunia idea tidak pernah berubah dan abadi. Memang jiwa Plato berpendapat bahwa jika itu baka, lantaran terdapat kesamaan antara jiwa dan idea. Lebih lanjut dikatakan bahwa jiwa sudah ada sebelum hidup di bumi. Sebelum bersatu dengan badan, jiwa sudah mengalami pra eksistensi dimana ia memandang idea-idea. Berdasarkan pandangannya ,ini, Plato lebih lanjut berteori bahwa pengenalan pada dasarnya tidak lain adalah pengingatan (anamnenis) terhadap idea-idea yang telah dilihat pada waktu pra-eksistansi. Ajaran Plato tentang jiwa manusia ini bisa disebut penjara. Plato juga mengatakan, sebagaimana manusia, jagat raya juga memiliki jiwa dan jiwa dunia diciptakan sebelum jiwa-jiwa manusia. Plato juga membuat uraian tentang negara. Tetapi jasanya terbesar adalah usahanya membuka sekolah yang bertujuan ilmiah. Sekolahnya diberi nama "Akademia" yang paling didedikasikan kepada pahlawan yang bernama Akademos. Mata pelajaran yang paling diperhatikan adalah ilmu pasti. Menurut cerita tradisi, di pintu masuk akademia terdapat tulisan; "yang belum mempelajari matematika janganlah masuk di sini".

Baca selengkapnya......

Monday, December 15, 2008

Kedudukan Ilmu

Islam amat menggalakkan umatnya menuntut pengetahuan walau dengan apa jua cara dan keadaan sekalipun. tiada satu agama atau ajaran di dunia ini sejak dahulu hingga sekarang yang dapat menandingi Islam dari segi pengutamaan ilmu pengentahuan.


Hal ini dapat dibuktikan apabila wahyu pertama yang diturunkan kepada Rasullah s.a.w yang menitikberatkan ilmu pengetahuan. Firman Allah dalam surah al-Alaq ayat 1 - 5 yang bermaksud :
Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan (sekelian makhluk). Ia telah menciptakan manusia daripada segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu amat pemurah. Yang mengajarkan (menulis) dengan pena. Yang mengajarkan kepada manusia apa-apa yang tiada diketahuinya".

Kesimpulan dari ayat tersebut :
Allah s.w.t menyuruh manusia membaca yang membawa proses pengenalan, pengamatan, pengingatan dan pemikiran (ransangan akal).

Allah s.w.t memerintah manusia supaya berfikir tentang kejadian alam yang mana segala tanda-tanda yang ada pada kejadian alam adalah sumber ilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan dikatikan dengan Islam kerana Islam adalah agama yang mementingkan ilmu pengetahuan malah Islam mewajibkan supaya umatnya menuntut ilmu.

Antara dalil-dalil yang menekankan kewajipan menuntut ilmu :

a) Sabda Rasulallah s.a.w yang bermaksud " menuntut ilmu menjadi kewajipan ke atas setiap umat Islam"
b) sabda Rasulallah s.a.w yang bermaksud " Tuntutlah ilmu dari dalam buaian hingga ke liang lahad".
c) sabda Rasulallah s.a.w yang bermaksud " Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China"

Ilmu pengetahuan juga dikaitkan dengan ibadah kerana menuntut ilmu merupakan ibadah yang diber ganjaran oleh Allah s.w.t. Banyak dalil dari al_quran dan hadith yang menceritakan tentang kelebihan menuntut ilmu diantaranya:

a) Firman Allah yang bermaksud : " Barangsiapa yang memudahkan satu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah mudahkannya satu jalan menuju ke Syurga".

b) sabda Rasullalah yang bermaksud : " Ilmu itu ibarat gudang dan anak kuncinya adalah pertanyaan, dari itu bertanyalah! sesungguhnya setiap kali ada yang bertanya, ada 4 golongan yang diberi pahala iaitu : yang bertanya, yang ditanya, yang mendengar dan yang mengintai mereka."

c) Sabda Rasullah yang bermaksud : " Sekiranya anda keluar ada waktu pagi untuk memepelajari satu bab dari ilmu adalah lebih baik daripada anada solat 100 rakaat".

d) Firman Allah yang bermaksud :" Diangkat oleh Allah orang yang beriman daripada kamu dan orang-orang yang berilmu dengan beberapa darjat".

Baca selengkapnya......

Konsep Ilmu

Definisi Ilmu
Dari segi Bahasa : Berasal dari perkataan Arab "Alima" yang bererti mengetahui atau perbuatan yang bertujuan untuk mengetahui tentang sesuatu dengan sebenarnya.
Menurut Bahasa Inggeris pula ilmu umumnya diertikan sebagai sains. Perkataan ilmu pada hakikatnya seringkali dikaitkan atau sinonim dengan pengetahuan. Ini kerana pada hakikatnya ilmu dan pengetahuan mempunyai erti yang sama walaupun mungkin berbeza dari segi penggunaannya. Perkataan ilmu biasanya ditemui dalam perbahasan masalah-masalah yang lebih khusus dan bersistem manakala perkataan pengetahuan hanyalah untuk masalah umum sahaja.Ilmu dari segi Istilah

: Segala pengatahuan atau kebenaran tentang sesuatu yang datang dari Allah s.w.t yang diturunkan kepada Rasul-rasulnya dan alam ciptaannya termasuk manusia yang memiliki aspek lahiriah dab batiniah.
Dalam zaman moden ini pengertian ilmu telah disempitkan dan dimodenkan kepada pengetahuan maklumat dan kemahiran sahaja. Dalam pengertian barat moden, ilmu hanyalah merujuk kepada pengenalan atau persepsi yang jelas tentang fakta. Fakta pula merujuk kepada perkara-perkara yang boleh ditanggapi oleh pancaindera zahir dan bersifat empiris. Kewujudan perkara lain di luar keupayaan pancaindera tersebut dianggap bukan fakta dan tidak termasuk dalam bidang ilmu. Mengikut pandangan mereka secara automatik ajaran agama terkeluar dariapda takrif dan ruang lingkup ilmu dan dianggap sebagai kepercayaan semata-mata.
Islam telah menghimpun antara agama dan ilmu. Tidak ada sebarang penentangan antara agama dan ilmu kerana dalam Islam, agama itu sendiri adalah ilmu dan ilmu adalah agama. Ilmu menurut perspektif Islam dekenali sebagai sifat, proses dan hasil. Manakala istilah ilmu dalam Islam merangkumi pelbagai perkara iaitu Al-Quran, Syariah, Synnah, Iman, Ilmu Kerohanian, Hikmah, Makrifat, Pemikiran, Sains dan Pendidikan.
Ilmu merupakan teras dalam sistem agama Islam dan menduduki tempat yang tertinggi. Penekanan kepada ilmu dalam ajaran Islam jelas terdapat di dalam Al-Quran dan Al-Sunnah. Penekanan kepada pembacaan sebagai aset terpenting dalam usaha menimba keilmuan dan pengiktirafan Allah sebagai sumber tertinggi ilmu pengetahuan manusia sebagaimana wahyu yang terawal yang telah diturunkan kepada nabi Muhammad s.a.w.
Ilmu pengetahuan merupakan prasyarat terpenting bagi pembangunan bangsa yang kuat dan dihormati. Setiap perkara di dunia ini mestilah disandarkan kepada ilmu seperti iman dan perkara keagamaan, ekonomi,politik, sosial, perpaduan dan sebagainya. Iman atau amalan tanpa ilmu ibarat sebuah bangunan di atas pasir atau sarang labah-labah. Apabila datang ribut yang kuat maka akan binasalah ia. Ilmu pengetahuan juga adalah asas pembentukan sesebuah tamadun manakala akhlak pula adalah pengutuh atau pengukuh yang berperanan mengekalkan kekuatan pembangunan bangsa, negara atau sebuah tamadun.

Baca selengkapnya......
Template by : kendhin x-template.blogspot.com